
BSI Terdepan dalam Implementasi ESG Syariah
Jakarta, 20 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menjalankan transformasi bisnis dan operasional yang berkelanjutan. Komitmen ini diungkapkan oleh SVP ESG BSI, Rima Dwi Permatasari, dalam acara SDG Hive ASEAN di Kuala Lumpur. Rima menyatakan bahwa prinsip ESG yang diterapkan oleh BSI tidak hanya memenuhi unsur kepatuhan syariah, tetapi juga menunjukkan spirit dan jiwa syariah yang lebih nyata. “Implementasi ESG diharapkan tidak hanya memenuhi unsur kepatuhan syariah, melainkan juga menunjukkan spirit dan jiwa syariah yang lebih nyata, seperti keberpihakan pada dampak sosial dan kelestarian lingkungan,” kata Rima.
BSI telah meluncurkan platform Digital Carbon Tracking serta menggunakan 139 kendaraan operasional listrik (EV) sebagai bagian dari inovasi terbaru mereka pada milad ke-4. Platform ini membantu BSI dalam mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari kegiatan operasional mereka di kantor pusat dan 1.130 outlet di seluruh Indonesia. Dengan ini, BSI menjadi bank syariah pertama di Indonesia yang memiliki teknologi semacam ini.
Inovasi ini mendapat apresiasi dalam bentuk penghargaan “Best Mudharabah Sukuk in Southeast Asia 2024” di ajang 18th Annual Deal & Solution and ESG Award atas suksesnya penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I pada Mei 2024. Sukuk ini mengalami lonjakan permintaan hingga oversubscribe 300%, mencapai total Rp9 triliun dari nilai awal Rp3 triliun. Selain itu, BSI juga berkontribusi dalam aktivitas green financing dengan menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp66,50 triliun pada 2024. Portofolio ini didominasi oleh pembiayaan sosial sebesar Rp52,40 triliun dan green financing sebesar Rp14,10 triliun. Sebagai bank syariah, BSI mengalokasikan 2,5% dari laba kotor sebagai zakat perusahaan, yang mencapai Rp232 miliar pada tahun 2024.
(Redaksi)