KAI Dorong Transportasi Berkelanjutan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional
4 mins read

KAI Dorong Transportasi Berkelanjutan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional

Jakarta, 20 Mei 2025 – Momentum Hari Kebangkitan Nasional kembali menjadi panggung refleksi untuk menegaskan semangat perubahan dan persatuan. Di tengah peringatan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi transportasi nasional yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Dalam sebuah Mini Simposium yang diadakan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan tajuk “Refleksi Hari Kebangkitan Nasional dari Perspektif Ilmu Psikologi”, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan peran KAI sebagai agen perubahan yang tak hanya fokus pada modernisasi infrastruktur, tapi juga pembentukan nilai dan budaya organisasi.
Didiek menjelaskan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya momen sejarah, melainkan pengingat akan pentingnya kekuatan kolektif dalam menciptakan perubahan.
“Transformasi KAI bukan hanya agenda bisnis, tetapi bagian dari gerakan kebangsaan modern. Kebangkitan adalah keputusan sadar untuk berubah demi masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Transformasi yang dijalankan KAI berlandaskan pada tiga pilar utama: transformasi bisnis, transformasi digital, serta transformasi organisasi dan budaya kerja. Ketiga elemen tersebut menjadi fondasi dalam membangun perusahaan yang adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi dampak jangka panjang dari pandemi COVID-19.
Strategi KAI dalam menjawab tantangan krisis dijalankan secara komprehensif. Didiek menjelaskan bahwa perusahaan telah menerapkan empat langkah penting: perlindungan terhadap pelanggan dan karyawan, menjaga stabilitas keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengejar sumber pendapatan baru.
“Sejak krisis COVID-19, KAI menerapkan empat strategi krusial: perlindungan terhadap pelanggan dan pekerja, menjaga stabilitas finansial, efisiensi operasional, dan optimalisasi pendapatan alternatif. Pendekatan inilah yang menjadi dasar reformasi menyeluruh yang kini terus berlanjut,” jelas Didiek.
Pada sisi pengembangan sumber daya manusia, KAI mengadopsi pendekatan berbasis psikologi organisasi untuk memastikan bahwa transformasi berjalan menyeluruh—tidak hanya secara sistem, tetapi juga dalam mindset dan sikap kerja.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bagaimana psikologi organisasi menjadi alat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang resilien.
“Kami menyadari bahwa perubahan tidak akan berjalan tanpa kesiapan mental dan emosional SDM. Psikologi membantu kami menata ulang budaya, membentuk growth mindset, dan membangun resiliensi dari dalam,” ujar Anne.
Transformasi menurut Anne bukan sekadar urusan sistem atau teknologi, tetapi sangat berkaitan erat dengan manusia sebagai subjek perubahan.
“Kami melihat manusia sebagai pusat perubahan. Dengan psikologi, kami memahami bagaimana menyampaikan visi dengan cara yang menyentuh emosi dan membangkitkan motivasi,” lanjutnya.
Dampak dari perubahan ini dapat terlihat dari pencapaian KAI sepanjang 2024. Volume angkutan penumpang mencapai 464 juta orang, sementara angkutan barang meningkat menjadi 69,2 juta ton. Kinerja operasional pun menunjukkan hasil gemilang dengan ketepatan waktu keberangkatan 99,77% dan kedatangan 96,05%. Tak kalah penting, Indeks Kepuasan Pelanggan mencatat skor tinggi yaitu 4,50, melebihi moda transportasi massal lainnya.
Anne menekankan bahwa hasil tersebut diraih melalui keseimbangan antara inovasi teknologi dan pendekatan humanis, seperti hadirnya layanan Suite Class Compartment, Kereta Panoramic, integrasi dengan LRT Jabodebek, hingga penggunaan face recognition saat boarding.
“Kepuasan publik tidak lepas dari keseimbangan antara inovasi dan pendekatan yang humanis. Inovasi layanan seperti Suite Class Compartment, Panoramic, integrasi dengan LRT Jabodebek, dan boarding dengan face recognition merupakan contoh transformasi berbasis pengalaman. Kami ingin pelanggan tidak hanya merasa dilayani, tapi juga dihargai,” ucap Anne.
Investasi dalam kualitas sumber daya manusia juga menjadi prioritas KAI. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah menjalankan lebih dari 40 kebijakan kesejahteraan, termasuk peningkatan anggaran pegawai hingga 30%. Hasilnya, indeks kepuasan internal juga ikut meningkat, mencerminkan bahwa transformasi dari dalam telah berjalan efektif.
“Lebih dari 40 kebijakan kesejahteraan telah dijalankan dalam lima tahun terakhir. Kenaikan biaya pegawai sebesar 30% disertai dengan peningkatan indeks kepuasan internal menunjukkan bahwa kami serius membangun dari dalam,” paparnya.
Tak hanya itu, KAI kini menjadi pemain utama dalam dua Proyek Strategis Nasional: LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Kedua proyek yang diresmikan pada 2023 ini menandai kemajuan besar dalam pembangunan transportasi publik yang modern dan efisien di Indonesia.
“Kami dipercaya bukan hanya karena kapasitas teknis, tapi karena ketangguhan budaya kerja. Kami percaya bahwa kebangkitan dimulai dari individu. Karyawan KAI adalah agen perubahan yang setiap harinya membuktikan bahwa transformasi bukan slogan, tapi kenyataan,” tutup Anne.
Dengan menjadikan transportasi berkelanjutan sebagai agenda utama, KAI tidak hanya mendukung mobilitas nasional tetapi juga menjadi simbol nyata kebangkitan Indonesia yang lebih modern, inklusif, dan tangguh. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *